
1. Musik Klasik
Alunan nada yang merdu dan sangat harmonis pada
jenis musik klasik seperti Mozart sangat ampuh meredakan stres sekaligus
meningkatkan kecerdasan. Sebuah study di Hongkong menunjukkan, belajar
sambil mendengarkan musik klasik bisa meningkatkan prestasi belajar ada
anak-anak usia 6 – 15 tahun.
2. Musik India Klasik
Bicara soal manfaat, musik tradisional India yang
didominasi irama ‘raga’ dan ‘taal’ jauh lebih menyehatkan daripada lagu
dangdut di film bollywood. Musik-musik India klasik seperti ini
sering dipakai untuk terapi mengatasi banyak keluhan, mulai dari sakit
kepala hingga hipertensi. Sebuah study menyebutkan, musik India klasik
juga bagus untuk memperbaiki kualitas tidur.
3. Musik Country
Kabar buruk bagi yang senang mendengarkan musik country seperti yang sering dibawakan oleh Tantowi Yahya. Menurut penelitian James Gundlach, kebanyakan musik country memiliki lirik-lirik bertemakan kegalauan dan bisa memicu keinginan untuk bunuh diri atau suicidal tendency.
4. Musik Rap atau Hip Pop
Meski ada yang bilang musik rap atau hip pop
adalah simbol pemberontakan, efeknya bagi kesehatan tidak terlalu
negatif. Penelitian pada sekelompok remaja menunjukkan, musik ini bisa
membangkitkan semangat positif untik melakukan aktivitas fisik, misalnya
olahraga. Namun ada juga penelitian yang menunjukkan adanya dampak
negatif.
5. Musik Metal
Dentuman bass drum dan lengkingan gitar dengan
distorsi maksimal yang mendominsi musik-musik metal merupakan pemacu
hormon adrenalin yang bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan
darah. Efek negatif musik metal, rock, dan sejenisnya makin terasa
apabila didengarkan oleh seseorang yang memiliki riwayat depresi.
Nuansanya yang brutal dianggpa bisa mewakili kesedihan hati yang
dirasakan, sehingga bisa meningkatkan hasrat untuk bunuh diri.
6. Bagaimana dengan Mendengarkan Musik Murattal Al-Qur’an?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Florida, dengan subjek 3 kategori, yaitu non-muslim tidak bisa berbahasa Arab, muslim yang tidak bisa bahasa Arab dan muslim yang bisa berbahasa Arab. Dalam penelitian ini mereka diminta untuk mendengarkan kata-kata ‘Allahu Akbar’ dalam bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Hasilnya adalah 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan ada syaraf secara spontanitas. Penelitian ini juga menemukan, adanya perubahan dalam aliran darah yang semakain lancar, bertambahnya cengkraman otot, pengaturan pernafasan yang membaik, serta adanya perubahan ada pori-pori kulit dan detak jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar