Kamis, 27 Februari 2014

Pengawetan Makanan dengan Cara Modern

Pengalengan
Pengawetan bahan makanan dengan cara mensterilkan bahan makanan pada suhu sekitar 120 derajat celcius. Kemudian  bahan makanan dikemas dalam ruang hampa udara untuk menghindari pencemaran. Cara ini dilakukan dengan memasukan bahan makanan dalam kaleng alumunium dan sejenisnya lalu diberi gula, garam atau bahan pengawet. Bahan yang dapat dikalengkan seperti ,sayur,buah ,daging ,susu , kopi dll. Cara pengawetan ini perpaduan antara teknik kimia dan teknik fisika.Tenik kimia dilakukan dengan pmberian bahan pengawet, sedangkan teknik fisika dilakukan dengan menggunakan ruang hampa udaraBahan makanan yang diawetkan dengan cara ini memiliki aroma dan rasa yang bertahan lama.
Fermentasi
              Fermentasi atau peragian merupakan salah satu cara pengawetan makanan dengan proses mengubah karohidrat menjadi alkohol. Pada umumnya bahan makanan yang akan diawetkan ditaburi bubuk ragi, lalu disimpan dalam keadaan gelap dan lembab. Lama peragian tergantung kepada bahan makanan yang akan diberi ragi. Fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tape, bir, tauco, kecap dan masih banyak lagi.
Penggunaan enzim
                Enzim adalah katalisator biologi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup. Enzim dapat membantu bermacam –macam reaksi biokimia, termasuk pengawetan makanan. Pengawetan dengan enzim dapat menyebabkan perubahan bahan makanan, misalnya berubah rasa, warna, bentuk, kalori dan sifat-sifat lainya. Cara ini biasanya dipakai perusahaan besar ,cara kerjanya cukup menambahkan enzim dalam makanan  yang akan di awetkan.
Penggunaan bahan kimia
1.       Asam propionat
Asam propionat sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur atau kapang. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang digunakan yaitu 0,32% atau 3,2 gr/kg bahan. Untuk bahan dari keju, dosis maksimum sebesar 0,3 % atau 3 gr /kg bahan.
2.       Asam sitrat
Asam sitrat merupakan senyawa intermedier dari asam organnik yang berbentuk kristal atau serbuk putih. Asam ini mudah larut dalam air, spirtus  dan etanol, tidak berbau dan sangat asam. Jika dipanaskan akan meleleh,lalu terurai dan terbkar hingga menjadi arang asam juga terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk lemon markisa. Asam ini digunakan untuk meningkatkan rasa asam pada minuman, susu, salai atau pun jeli.
3.       Benzoat
Benzoat yang sering diperdagangkan di pasaran adalah garam natrium benzoat. Ciri-cirinya, yaitu berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau dan pada pemanasan yang tinggi benzoat akan meleleh atau terbakar.
4.       Bleng
Bleng merupakan larutan garam fosfat. Bleng berbentuk kristal dan berwarna kekuning-kuningan. Bleng mengandung unsur boron dan mineral lainya. Bleng dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, mengembankan, mengenyalkan serta memberi aroma dan rasa yang khas.
5.       Garam dapur
Garam dapur murni sebenarnya tidak berwarna, namun terkadang berwarna kecoklatan yang berasal dari kotoran–kotoran yang ada di dalamnya. Sebagai penghambat pertumbuhan mikroba, garamm dapur sering digunakan untuk mengawetkan ikan dengan takaran inimal 20% atau 20 ons/kg bahan. 
6.       Garam Sulfat
Garam sulfat dapat mencegah timbulnya ragi, bakteri, dan warna kecoklatan pada waktu pemasakan.
7.       Gula Pasir
Gula Pasir sebagai pengawet makanan akan lebih efektif jika dipakai dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaannya minimal 3% atau 30 gram/kg bahan.
8.       Kaporit atau Kapur Klor
Kaporit berupa serbuk putih yang sering menggumpal hingga membentuk butiran. Kaporit mengandung 25-70% klor aktif dan berbau sangat khas. Kaporit yang mengandung klor ini digunakan untuk mensterilkan air minum, kolam renang, dan mencuci ikan.
9.       Natrium Metabisulfit
Di Pasaran bahan ini berbentuk kristal. Natrium  metabisulfit ini dapat digunakan untuk mencegah proses pencoklatan ada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir terutama ada ubi kayu, serta untuk memepertahankan warna agar tetap menarik. Natrium metabisulfit dapat dilarukan bersama bahan- bahan makanan yang akan diawetkan .
10.   Nitrit dan Nitrat
Nitrit dan Nitrat berbentuk garam kalium dan natrium nitrit. Natrium Nitrit berupa butiran bewarna putih atau kuning dan tingkat kelarutanya dalam air sangat tinggi. Nitrit dan Nitrat dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging dan ikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu pemakaianya, diatur dalam UU.
11.   Sendawa
Sendawa merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal putih, berasa asin dan sejuk. Sendawa mudah larut dalam air dan meleleh pada suhu 37 derajat Celsius. Dalam industri, sendawa digunakan juga untuk membuat korek api, bahan peledak, dan pupuk.
12.   Zat Pewarna

Zat Pewarna dapat ditambahkan dalam bahan makanan, seperti daging, sayuran atau buah-buahan supaya menarik selera dan keinginan konsumen. Bahan pewarna alam yang sering digunakan, yaitu kunyit, pandan, dan karamel. Dibandingkan pewarna alami, bahan pewarna sintetis mempunyai banyak kelebihan dalam hal keanekaragaman warna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar