Pengalengan
Pengawetan bahan makanan dengan
cara mensterilkan bahan makanan pada suhu sekitar 120 derajat celcius.
Kemudian bahan makanan dikemas dalam ruang hampa udara untuk
menghindari pencemaran. Cara ini dilakukan dengan memasukan bahan
makanan dalam kaleng alumunium dan sejenisnya lalu diberi gula, garam
atau bahan pengawet. Bahan yang dapat dikalengkan seperti ,sayur,buah
,daging ,susu , kopi dll. Cara pengawetan ini perpaduan antara teknik
kimia dan teknik fisika.Tenik kimia dilakukan dengan pmberian bahan
pengawet, sedangkan teknik fisika dilakukan dengan menggunakan ruang
hampa udaraBahan makanan yang diawetkan dengan cara ini memiliki aroma
dan rasa yang bertahan lama.
Fermentasi
Fermentasi atau
peragian merupakan salah satu cara pengawetan makanan dengan proses
mengubah karohidrat menjadi alkohol. Pada umumnya bahan makanan yang
akan diawetkan ditaburi bubuk ragi, lalu disimpan dalam keadaan gelap
dan lembab. Lama peragian tergantung kepada bahan makanan yang akan
diberi ragi. Fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tape, bir,
tauco, kecap dan masih banyak lagi.
Penggunaan enzim
Enzim adalah
katalisator biologi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup. Enzim dapat
membantu bermacam –macam reaksi biokimia, termasuk pengawetan makanan.
Pengawetan dengan enzim dapat menyebabkan perubahan bahan makanan,
misalnya berubah rasa, warna, bentuk, kalori dan sifat-sifat lainya.
Cara ini biasanya dipakai perusahaan besar ,cara kerjanya cukup
menambahkan enzim dalam makanan yang akan di awetkan.
Penggunaan bahan kimia
1. Asam propionat
Asam
propionat sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur atau
kapang. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang digunakan yaitu
0,32% atau 3,2 gr/kg bahan. Untuk bahan dari keju, dosis maksimum
sebesar 0,3 % atau 3 gr /kg bahan.
2. Asam sitrat
Asam
sitrat merupakan senyawa intermedier dari asam organnik yang berbentuk
kristal atau serbuk putih. Asam ini mudah larut dalam air, spirtus dan
etanol, tidak berbau dan sangat asam. Jika dipanaskan akan meleleh,lalu
terurai dan terbkar hingga menjadi arang asam juga terkandung dalam
buah-buahan seperti jeruk lemon markisa. Asam ini digunakan untuk
meningkatkan rasa asam pada minuman, susu, salai atau pun jeli.
3. Benzoat
Benzoat
yang sering diperdagangkan di pasaran adalah garam natrium benzoat.
Ciri-cirinya, yaitu berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit
berbau, berasa payau dan pada pemanasan yang tinggi benzoat akan meleleh
atau terbakar.
4. Bleng
Bleng
merupakan larutan garam fosfat. Bleng berbentuk kristal dan berwarna
kekuning-kuningan. Bleng mengandung unsur boron dan mineral lainya.
Bleng dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, mengembankan,
mengenyalkan serta memberi aroma dan rasa yang khas.
5. Garam dapur
Garam
dapur murni sebenarnya tidak berwarna, namun terkadang berwarna
kecoklatan yang berasal dari kotoran–kotoran yang ada di dalamnya.
Sebagai penghambat pertumbuhan mikroba, garamm dapur sering digunakan
untuk mengawetkan ikan dengan takaran inimal 20% atau 20 ons/kg bahan.
6. Garam Sulfat
Garam sulfat dapat mencegah timbulnya ragi, bakteri, dan warna kecoklatan pada waktu pemasakan.
7. Gula Pasir
Gula
Pasir sebagai pengawet makanan akan lebih efektif jika dipakai dengan
tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaannya minimal 3% atau 30
gram/kg bahan.
8. Kaporit atau Kapur Klor
Kaporit
berupa serbuk putih yang sering menggumpal hingga membentuk butiran.
Kaporit mengandung 25-70% klor aktif dan berbau sangat khas. Kaporit
yang mengandung klor ini digunakan untuk mensterilkan air minum, kolam
renang, dan mencuci ikan.
9. Natrium Metabisulfit
Di
Pasaran bahan ini berbentuk kristal. Natrium metabisulfit ini dapat
digunakan untuk mencegah proses pencoklatan ada buah sebelum diolah,
menghilangkan bau dan rasa getir terutama ada ubi kayu, serta untuk
memepertahankan warna agar tetap menarik. Natrium metabisulfit dapat
dilarukan bersama bahan- bahan makanan yang akan diawetkan .
10. Nitrit dan Nitrat
Nitrit
dan Nitrat berbentuk garam kalium dan natrium nitrit. Natrium Nitrit
berupa butiran bewarna putih atau kuning dan tingkat kelarutanya dalam
air sangat tinggi. Nitrit dan Nitrat dapat menghambat pertumbuhan
bakteri dalam daging dan ikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu
pemakaianya, diatur dalam UU.
11. Sendawa
Sendawa
merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal putih, berasa asin dan
sejuk. Sendawa mudah larut dalam air dan meleleh pada suhu 37 derajat
Celsius. Dalam industri, sendawa digunakan juga untuk membuat korek api,
bahan peledak, dan pupuk.
12. Zat Pewarna
Zat Pewarna dapat ditambahkan dalam bahan makanan, seperti daging, sayuran atau buah-buahan supaya menarik selera dan keinginan konsumen. Bahan pewarna alam yang sering digunakan, yaitu kunyit, pandan, dan karamel. Dibandingkan pewarna alami, bahan pewarna sintetis mempunyai banyak kelebihan dalam hal keanekaragaman warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar