Kamis, 27 Februari 2014

Kepemimpinan Paling Efektif Dalam Bisnis

Pemimin yang baik pasti bukan orang yang suka main perintah hingga anak buah bekerja dengan perasaan takut. Mulailah belajar memimpin dengan berlatih menggali potensi orang, dan memotivasinya agar bersemangat dalam bekerja.
KERJA CERDAS ADALAH MEMIMPIN
                Dalam bisnis, kepemimpinan sangat mebantu kemajuan bisnis. Jika bisnis belum dikelola dengan manajement modern, kepemimpinan yang baik mamu memajukan bisnis itu. Saya ingat, dikampung saya ada seorang yang sangat disegani. Gaya hidunya tidak super sibuk seperti eksekutif di perkotaan. Tapi, penghasilan dari bisnisnya tidak kalah dengan penghasilan eksekutif dari ibu kota. Ia memiliki penggilingan padi, punya puluhan kendaraan angkutan umum, beberapa truk pengangkut barang, dan toko kelontong. Tidak ada yang istimewa dari model pengelolaan usahanya. Yang saya lihat adalah ia sangat dihormati karyawanya. Ia sangat menjaga kepercayaan dari semua orang termasuk para pembelinya . Ia memiliki pola sederhana dalam membagi hasil bisnisnya.
                Begitu pula Pak Haji Aman Santosa, pemilik sate Cirebon. Suatu hari saya bertemu dengannya di salah satu dari 7 outletnya yang berlokasi di Bekasi. “Anak saya tujuh orang, ini adalah warung sate ke tujuh, buat saya wariskan anak saya yang ke tujuh”, ujarnya sambil tergelak.
                Warung satenya sangat laris. Ia bukan pedagang satep inggir jalan atau yang menggunakan gerobak dorong. Warung satenya dikelola dengan model restoran. Harganya tidak terlalu mahal untuk ukuran pelayanan yang diberikan. Pegawainya ramah, lokasinya strategis, dan memiliki tempat parkir yang memadai. Sekali waktu ia nongkrong di outlet ke tujuh, lain waktu di enam outlet lainnya.
                 Mengapa Pak Haji bisa duduk-duduk di satu outlet, sedangkan semua outletnya bisa berjalan dengan baik salah satu sebab ia berprinsi bekerja cerdas dengan kepemimpinan.
                Haji Aman sempat berkisah kepada saya, suatu hari ketika sedang menengok kampung halamannya di Kuningan, Cirebon,  datanglah tetangganya, seorang pemilik kambing.
                “Pak Haji, saya lagi butuh uang untuk anak saya yang sekolah, tolong 2 ekor kambing saya Pak Haji beli ya,” ujarnya.
                Haji Arman mengiyakan. “Ini saya kasih duit. Kambing tidak usah dibawa kesini”, kata Haji Arman.”Lho, dibawa kemana ak Haji?,” tanya pemilik kambing.
                “Saya tahu, kamu senang memelihara kambing. Jadi terus saja kamu pelihara kambing itu, nanti kalau beranak baru lapor saya, ujar Haji Arman.
                Pemilik kambing pulang dengan senang hati. Beberapa bulan kemudian ia melapor bahwa kambingnya beranak kembar. Haji Arman menginstruksikan suaya tetap dipelihara. Sampai umur  3 bulan baru ak Haji memberi Keputusan,”Silahkan anak kambing dijual, Hasilnya dibagi dua”
                Pak Haji tak pernah melihat kambing miliknya, tapi bisa bertransaksi bisnis dengan petani. “Bukan hanya kambing, banyak usaha pertanian saya yang berkembang tanpa saya tahu. Saya hanya tahu lokasi ada waktu beli tanah saja,”katanya. “Bahkan saya tidak tahu ilmu pertanian, tapi pertanian saya tidak kalah dengan yang dimiliki sarjana pertanian, “ katanya bangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar